Kamis, 11 Desember 2014

Pria Buta dan Lentera

lentera



Suatu ketika ada seorang yang buta diundang untuk hadir pada jamuan makan oleh salah seorang penduduk di desanya. setelah semua seorang telah selesai menikmati jamuan makan, seperti biasa orang-orang tidak langsung pulang melainkan mereka berbincang-bincang. Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa ternyata mereka telah berbincang hingga larut malam.

Karena merasa sudah sangat lelah, akhirnya orang buta tersebut meminta izin kepada teman-temannya untuk pulang ke rumah. Lalu salah seorang dari mereka memberikan lentera kepada orang buta tersebut. Tak dapat dielakkan ternyata hal itu membuat si buta tersinggung. "Untuk apa kau memberiku lentera ?. Bukankah kau tahu kalau aku ini buta. Gelapnya malam tidak akan berpengaruh padaku. Lentera ini tidak akan berguna bagiku karena tetap saja aku tidak akan dapat melihat sinarnya. Aku sudah terbiasa berjalan dalam kegelapan dengan bantuan tongkatku ini agar aku tidak menabrak orang lain."

Namun ternyata temannya tersebut tetap memaksanya untuk menerima lentera itu dan berkata kepadanya, "Saya tahu kalau kamu tidak akan bisa melihat cahaya lentera ini, tapi paling tidak lentera ini bisa membuat orang lain melihatmu sehingga mereka tidak akan menabrakmu karena gelapnya malam."

Setelah mendengarkan alasan temannya, akhirnya si buta itu pun mau menerima lentera itu. Ia pun berjalan tanpa menggunakan tongkatnya lagi karena ia yakin orang lain tidak akan menabraknya karena sekarang ia sudah mempunyai lentera. Namun di tengah perjalanan, ternyata ada orang lain menabraknya dengan keras hingga ia pun terjatuh. Pria buta itu pun marah kepada orang yang menabraknya dan berkata, "Apa kau buta. Apa kau tidak melihat cahaya lenteraku ini hingga kau menabrakku ?"

Lalu orang itu menjawab, "Maafkan saya, Tuan !. Tapi lentera anda itu mati."




-  Jangan terlalu menggantungkan diri kita dengan sesuatu atau orang lain hingga melupakan kemampuan diri kita sendiri  -






Tidak ada komentar: